Cempedak mungil itu tersimpan cukup manis di kulkas selama beberapa hari. Kemarin baru teringat, saya belah, dan sakit hati lah saya. Ternyata buahnya masih sangat muda cenderung mentah. Aroma yang tercium saat di toko adalah aroma buah cempedak di sekitarnya yang sudah matang dan berukuran lebih besar dari yang saya ambil. Huhuhu menyesal saya... Masa iya mau dibuang? Kok kesannya membuang-buang sumber daya. Mana harganya lumayan mahal juga.
Akhirnya tanya-tanya teman yang berasal dari Kalimantan. Lumayan banyak informasi cara mengolah cempedak yang saya peroleh. Dan saya mencoba yang paling mudah (tipe pemalas), persis kayak goreng tempe. Cara membuat cempedak muda goreng yang saya praktekkan seperti di bawah ini:
tampilan buah cempedak yang baru dibelah (kecewa karena masih mentah)
kupas dan buang kulit paling luar serta bagian tengah buah
kupas dan buang kulit paling luar serta bagian tengah buah
goreng hingga kering dan berwarna kecoklatan, sajikan dengan sambal
Sepintas, buah cempedak ini sangat mirip dengan nangka. Tampilan buahnya pun hampir sama baik dari segi bentuk dan warna. Namun tekstur buah dan rasanya berbeda. Tekstur buah cempedak lembut dan lumer di mulut seperti buah durian. Aroma buah cempedak yang matang sangat wangi. Informasi lebih jelas bisa dibaca di wikipedia aja ya... Hmmm saya jadi ingin makan buah cempedak matang lagi....
Alhamdulilah sekali, cempedak muda goreng ini sangat enak. Laris manis. Rasanya gurih. Selain rasa bawang putih yang dominan, manisnya si buah cempedak muda juga ada loh. Saya kira teksturnya alot, ternyata lembut, kenyal, tidak ada rasa pahit sedikitpun. Gak rugi beli buah cempedak.. buah matang, setengah matang, maupun matang sekali juga bisa diolah kok. Mulai dari asinan, manisan, dibuat kolak dll. Kulit hingga bijinya bisa dimanfaatkan (jangan dibuang).
Yang berkaitan dengan cempedak: Tumis Mandai
0 comments:
Posting Komentar