Rabu, 12 Februari 2014

The Lego Movie: Pesan Moral

Kali pertama kami menyempatkan diri menonton bioskop setelah bertahun-tahun absen adalah menikmati Comic 8. Agak egois sih karena memaksa E-boy dan E-baby ikut serta. Plus mengajak neneknya anak-anak supaya ada yang mengajak anak-anak keluar saat mereka rewel. Comic 8 ini film buat remaja. Cukup bagus (juga lucu) bila disandingkan dengan film-film dalam negri lainnya.

Saat membeli tiket, kami melihat poster The Lego Movie dengan tulisan coming soon. E-boy tampak berbinar-binar ingin menonton film tersebut. Suami sudah pesimis aja. Katanya itu hanya iklan dan belum tentu diputar. Duuh... Akhirnya saya buat status di fb. Eh teman saya yang bekerja di bioskop segera memberi komen. Menginformasikan kalau film ini sudah diputar di Mandala.

asyik makan popcorn sebelum film diputar

lampu di gedung bioskop sudah dimatikan, AC sangat dingin

Segera saja saya membuat jadwal. Dalam satu hari, beberapa tujuan terlaksana dan kali ini tidak mengajak neneknya anak-anak. Kok ya kebetulan kami memang harus ke Malang Plaza untuk servis hp suami yang tidak bisa di-charge (gara-gara E-boy main bad piggies tanpa henti). Kembali ke The Lego Movie, menit-menit pertama merupakan kesulitan buat saya untuk mengikuti jalan ceritanya. Sssst saya sertakan juga hasil rancang lego-nya E-boy yaa...

A. tong sampah (dua buah), B. tembak (dua buah), C. skating park, D. jendela kaca, E. area nahkoda, F. atap anti bocor

Begitu monoton dan "kanak-kanak" sekali. Namun, seiring berjalannya film, fokus saya terkunci. E-boy suka sekali. Tampak serius menikmati jalan ceritanya. Kelemahan saya ini adalah tidak bisa melihat detil film. Visual maupun audio. Jadi kalau E-boy bilang "bunda, pesawatnya bagus"... atau suami "ngerti gak istilah yang dipake buat nyebut pantat di film tadi?". Saya hanya bisa bengong...

Terlepas dari ke-bengong-an saya menonton The Lego Movie. Beberapa pesan moral yang saya tangkap adalah:
  1. Pujilah anak,, katakan bahwa anak kita itu spesial.. agar ia tumbuh menjadi anak yang penuh rasa percaya diri
  2. Bermain bersama anak itu merupakan masa-masa keemasan yang tidak dapat tergantikan
  3. Hargai anak untuk setiap usaha yang dilakukannya
  4. Hasil kreativitas anak yang tampak sepele dan tidak logis itu sebenarnya luar biasa
  5. Mengikuti aturan/perintah/petunjuk itu bagus tetapi jauh lebih bagus bila seseorang punya spontanitas dan kreativitas dalam membuat keputusan
Sepertinya itu dulu sih yang terlintas sesaat setelah film tamat. Ada yang mau menambahkan? Untuk film dengan rating 8,6 (sumber di sini), saya masih ingin menonton lagi... Agar pertanyaan atau penyataan di atas (yang membuat saya bengong dan tampak oon) bisa saya respon dengan semestinya.. Sampai sekarang pun kesan positif film tersebut masih melekat di E-boy... Beberapa hari ini selalu saja E-boy berseru "bunda, film legonya bagus yaaa....".

0 comments: