Rabu, 19 Desember 2012

Jengkol Saos Tiram

Beberapa kali beli jengkol tetapi jengkol kali ini benar-benar menguras keringat. Tingkat kesabaran hampir jatuh ke level nol. Proses perendaman memakan waktu yang jauh lebih lama dari biasanya. Baunya pun menyengat. Hampir-hampir saya muntah saat mengganti air rendaman. Ketika melongok kulkas dan dapur, saya sedikit bingung, semua rempah pas habis. Itu artinya saya harus belanja mingguan. Dan karena sudah terlanjur menemukan jengkol di kulkas, mau tak mau harus dimasak juga. Pikir punya pikir, saya menemukan ide untuk membuat sebuah masakan yang sedikit berbeda: Jengkol Saos Tiram.

Bahan:
  • jengkol siap masak
  • jantung ayam yang sudah direbus
  • cabe keriting 
  • bawang bombay
  • bawang putih
  • lada hitam tumbuk kasar
  • saos tiram
  • kecap manis
  • gula
  • garam
  • margarine atau minyak untuk menumis
Cara Memasak:
  • tumis irisan bawang bombay, bawang putih, dan cabe keriting sampai harum
  • masukkan jantung ayam, aduk beberapa saat
  • masukkan jengkol siap masak, aduk hingga tercampur rata
  • tuangi sedikit air (kurang lebih 50 ml)
  • tambahkan saos tiram, kecap manis, lada hitam, aduk rata
  • tambahkan gula dan garam sesuai selera
  • masak hingga air berkurang volumenya
  • siap disajikan
Cukup mudah kan cara memasaknya? Kalau di awal tulisan saya sedikit mengeluh, itu karena proses mengolah jengkol menjadi jengkol siap masak lah  yang membutuhkan waktu agak lama. Jengkol harus direndam dulu hingga kulitnya bisa dikelupas dengan mudah (dengan jari-jemari tanpa alat bantu). Pengalaman yang lalu-lalu, sehari dua hari jengkol sudah siap dimasak. Tapi kali ini berbeda, hingga hari ketiga, jengkol masih amat berbau. Berkali-kali saya ganti air rendaman tetapi masih saja berbau cukup tajam. Sore tadi saya nekad merebus jengkol yang sudah direndam 3 hari. Cukup lama juga merebusnya, 30 menit. Tetapi ternyata masih kurang lunak jengkolnya. Proses paling menyebalkan buat saya adalah proses berikutnya: memukul-mukul jengkol rebus hingga pipih. Setelah proses yang menyebalkan inilah jengkolnya sudah bisa disebut sebagai jengkol siap masak. Ribet ya?? Tapi karena suami sudah keranjingan jengkol, dan saya pun juga tidak kapok memasaknya maka tunggu resep-resep berbau jengkol berikutnya yaaa Photobucket

0 comments: