Kamis, 15 Mei 2008

Kucing Agresif

Cerita bermula dari kedatangan Masako di rumah mungil kami. Kucing betina kecil berumur 3 bulan. Hari pertama kedatangannya sudah membuat Cuzdo (kucing jantan persia berumur 2 tahun) kami lari ketakutan. Ternyata karakter Masako ini sangat agresif, untungnya dia masih bayi jadi kami bisa langsung mendidiknya agar menjadi kucing rumahan yg patuh. Seminggu kemudian ketika Masako dan Cuzdo sudah saling mengenal.............. terjadilah kejadian yg cukup mengagetkan, Cuzdo hampir meperkosanya. Maklum Dodo, begitulah kami memanggil Cuzdo, sudah waktunya kawin. Puyeng dah kalo begini. Akhirnya Cemot didatangkan. Wah emboknya Masako ini jauh lebih agresif, jauh lebih judes, dan jauh lebih gak bisa diatur. Yang bikin ngeri itu... adalah kuku Cemot yg begitu tajam. Hari pertama mungkin aku belum berani menyentuh Cemot, bukan berarti aku penakut tapi aku hanya memberi kesempatan Cemot untuk beristirahat setelah perjalanan yg cukup jauh, selain itu juga untuk memberinya waktu untuk beradaptasi. Hari ini (hari kedua), aku memotong kuku-kukunya yg bagaikan cakar singa itu. Yah lumayan sulit untuk kucing betina......... Aku mendapat hadiah berupa 5 cakaran indah di paha kiriku. Untungnya Cemot mencakar dengan kuku kaki belakang yg memang tak begitu tajam. Kaki depannya sekarang sudah terpotong rapi! Tapi tetap saja yang namanya kucing agresif ya... susah... Kasihan Dodo... sekarang mungkin agak stres karena adanya Cemot. Karakter Cemot ini sebetulnya sudah tak aku suka. Bila dalam waktu seminggu Dodo tetap tak bisa kawin dengan Cemot maka Cemot akan kupulangkan daripada Cemot menularkan keagresifannya pada Masako dan membuat Dodo semakin stres. Untuk sekedar mengatur Cemot, setiap Cemot nakal, setiap dia akan menyerang Dodo dan Masako maka Cemot akan kusemprot dengan air atau kupukul kepalanya. Repot juga mendidik Cemot, ini juga karena di keluarga aslinya Cemot tak mendapatkan pendidikan yg selayaknya. Pembentukan karakter kucing itu sangat perlu! Karena dia adalah bagian dari keluarga kita ketika kita sudah memutuskan untuk mengadopsinya.

0 comments: