Senin, 14 November 2011

Hasil Belajar Bermain Kawat

Jaman dulu,, tak ada pikiran kawat bisa dibentuk menjadi sesuatu yang artistik. Kirain cuma bahan bangunan aja *big grin*

Perkenalan pertama dengan kata wire jewelry itu setahun yang lalu. Hanya sebatas menengok, sudah punya keinginan belajar. Sayangnya anak masih bayi, tidak bisa disambi ini itu. Semua waktu dan perhatian hanya untuk anak (maaf bojoku sayang). Sekitar tiga bulan ke belakang, saya menemukan batu-batu cantik bekas kalung saya yang rusak, ada beberapa rantai... Istilah suami "kanibalism". Intinya saling menukar, saling mengganti hingga didapat hasil yang kita inginkan. Perhiasan pertama yang saya buat sangat sederhana. Sekedar merangkai saja. Satu set yang terdiri dari gelang, anting, dan kalung. Di bawah ini fotonya yaa....



Kesempatan untuk belajar nguwer-nguwer kawat datang juga. Seperti cerita saya di sini. Belajar perlu proses, perlu waktu. Saya ingin belajar secara mandiri dulu, belum berniat mengikuti kursus secara khusus. Beberapa hasil jepretan teknik-teknik yang diasah dalam ber-kawat ria sudah bisa diintip.









Masih jauh dari kata bagus, tapi sungguh kepuasan tersendiri buat saya pribadi *telunjuk kanan yang masih kapalan*

[Karya yang lain adalah jepit rambut]

2 comments:

Brian mengatakan...

Sing nduwur dewe iku mosok tergolong kerajinan kawat?

Oktavera Rahardi mengatakan...

bukan, cikal bakal tertariknya nguwer-nguwer kawat :D