Kamis, 09 Agustus 2012

Suatu Siang di Sebuah Bank

Pengalaman beberapa waktu yang lalu di sebuah bank. Sebenarnya tidak ada rencana ke bank. Siang hari itu kami berniat membeli rak sepatu di toko furniture langganan. Tetapi rasanya dua mobil di depan kami adalah mobilnya kakek-nenek. Setelah di-sms, ternyata benar. Dan sedang menuju sebuah bank untuk melunasi pembayaran haji. Karena lokasi toko furniture dan bank sangat dekat maka kami memutuskan untuk ikut menambah semangat kakek nenek yang sudah setengah loyo saat mengurusi berbagai keperluan dan perlengkapan urusan haji.

Sesampainya di sana, kami yang berlima ini menjadi pusat perhatian. Betapa tidak, E-boy yang satu dari beberapa anak kecil yang ada di bank itu benar-benar banyak aksi. Mulai dari berlarian ke sana ke mari sambil berceloteh. Kemudian menimpali berita yang sedang ditayangkan di televisi. "Bunda ada air.. loh kasian! mobilnya tenggelam"... Saya timpali dengan " iya sayang, kasihan ya itu namanya banjir. banyak rumah tenggelam". Waktu itu adalah berita tentang banjir bandang di sebuah daerah (saya lupa detilnya). Karena percakapan ringan saya itu tadi, saya jadi ditanya oleh salah seorang karyawati "umur berapa bu?". Saya jawab singkat "2,5 tahun". Karena memang E-boy  mulai berlari lagi dari satu ujung ke ujung lainnya.

Kakek-nenek masih mengantri. Saya dan suami duduk di sofa yang tersedia di sana. E-boy duduk di pangkuan saya. Lalu celotehnya berganti dengan nyanyian. Naik kereta api judulnya. Lengkap satu buah lagu utuh. Saya beri tepukan tangan kecil. Eh CS di depan saya ikut bertepuk tangan juga. Sambil berseru "lucunyaaaaa". Begitulah sepanjang waktu di bank itu. Menjadi pusat perhatian karena paling heboh. Sampai akhirnya kakek-nenek tidak tega. Antrinya terlalu lama. Kami disuruh pulang lebih dulu. Melihat E-boy yang sepertinya capek maka kami pun memutuskan untuk beranjak lebih dulu. Saya berpamitan sebentar ke mbak CS yang senyum-senyum terus menatap E-boy.
CS: "mau pulang ya dik?"
Saya: "iya.. dadagh tante" (eh gitu E-boy salim loh ama mbak CS-nya)
CS: "aduh pinternya.. sini dek, pipisi tante, biar tante cepet ketularan punya anak yang ganteng dan pinter"
Saya: "moga-moga cepet ketularan ya" (sambil bengong)
Baru kali ini saya mendapatkan peristiwa seperti ini... Kok ada ya yang bersedia dipipisi balita (baru tahu konsep dipipisi biar cepet hamil ya baru kali itu).. Kalau saya sih ogah.. he he he...

0 comments: