Rabu, 07 Desember 2011

Puyeng

Kedatangan dua kucing baru membuat saya puyeng. Adaptasi kucing dewasa berbeda sekali dengan anak kucing. Lebih sulit. Untungnya kali ini tidak ada acara diare. Masalah pipis atau pup sembarangan sih pasti. Marah? Belum berani laww yaaawww.. Kucing baru itu belum saatnya dikerasi. Perlu waktu dua minggu sampai satu bulan bagi mereka untuk bisa memahami peraturan di rumah baru. Sampai saat ini, kandang menjadi hunian terbaik buat mereka. Nero ini loh yang agak bandel. Sudah ada baki toilet eh pipis nya kok masih di luar baki. Untung deh di area kandang, coba kalau di bagian mana rumah gitu... bisa-bisa saya patah punggung membersihkannya.

Roby cukup gampang, buang kotoran sudah di tempatnya. Makan sudah teratur meski sangat sedikit. Juga ramah pada saya, ke manapun saya pergi pasti diikuti, tentunya saat saya lepas dari kandang (sekitar 30-60 menit). Reaksi Nero sungguh di luar dugaan saya, bikin puyeng saat hari kedua yang menghilang entah ke mana. Bikin saya jantungan saja. Saya tidak tahu di mana Nero sembunyi waktu itu. Sakti!! Saya sudah bongkar semua area mencurigakan. Sampai harus bersih-bersih rumah segala. Karena saya menduga dia sembunyi di tumpukan kertas atau baju. Saya sampai meminta bantuan om. Lemari dan rak buku harus digeser. Hasilnya nihil. Nero tak ditemukan sampai akhirnya dia keluar sendiri dari persembunyiannya. Sore hari itu, saya bagai bermimpi saat melihat si Nero. Antara nyata tidak nyata. Begitu saya pegang... "ooo nyata toh!" langsung saya masukkan kandang. Dilepas dalam pengawasan. Itu pun harus ada dua orang dewasa. Saya dan suami atau saya dan papa atau saya dan adik.

Puyeng berikutnya adalah pemilihan pakan kucing. Saya membaca berita yang cukup bikin kaget. Merk pakan yang saya pakai ternyata tidak ada situs resminya, dikhawatirkan pakan curah asal cina yang bermelamin. Sangat berkaitan dengan gagal ginjal. Duh... Niatnya mau ganti merk pakan kucing, tapi saya cari sampai badan capek juga tidak mendapatkan merk yang diinginkan. Hmmm... solusi sementara yang saya tempuh adalah mencampur dua merk pakan. Merk yang biasa saya pakai juga menambahkan merk lain sekelas RC. Semoga saja campuran ini bisa menghambat efek samping merk pakan yang biasa saya pakai. Jujur saja kalau pakai RC murni itu bikin kantong jebol. Iya kalau kucing saya cuma satu, dibelain deh pakai RC... lah kalau 6???

0 comments: