Sejak awal saya sudah percaya diri (sok kepedean kayaknya) kalau Hamora dan Hambaba itu sama-sama jantan. Dan tidak cek ricek lagi. Dibiarkan aja keduanya dalam satu kandang hingga pagi itu suami protes "eh ini kok gendut banget ya??". Wuaaaahhh langsung panik nih dan memang iya itu perut gedeee banget. Saya segera cari wadah krupuk bekas lagi. Saya siapkan tempat yang cukup nyaman. Jam 12 siang, lahirlah 7 ekor bayi hamster seukuran kuku jempol. Kepala keliyengan, membayangkan rumah ini akan dipenuhi 12 hamster. Tetapi nyawa haruslah dipertahankan. Kekonyolan dalam menentukan jenis kelamin di awal kelahiran Hamleta harus disyukuri.
Berbekal pengalaman kalau peluang hidup bayi hamster itu berkisar 70 persen, maka kali itu saya benar-benar super telaten dalam merawat 7 bayi yang baru lahir. Dua kali merawat bayi-bayi hamster, jumlah hamster yang mati adalah 30 persen dan biasanya karena albino. Bayi-bayi hamster yang lahir di bulan juli itu pun ada kemungkinan albino. Sejak awal saya sudah membuat suasana gelap (hamster sensitif terhadap cahaya dan termasuk hewan nocturnal/aktif di malam hari). Kandang Hambaba saya selubungi dengan sarung warna gelap. Minuman dan makanan saya buat berlimpah. Tidak sekalipun saya mengganggu, hanya sesekali melihat dan menghitung jumlah bayi hamster yang ada.
5 bayi hamster yang bertahan (yang dilingkari adalah Hamunthil, paling mini) |
Sayangnya cara saya ini tidak sepenuhnya berhasil. Hari ke-11, satu bayi albino mati lagi. Hanya tinggal seekor saja tapi saya tetap konsisten memisah kandang dan tetap dalam suasana gelap. Hari ke-15, saya paksa bayi-bayi hamster normal untuk mandiri tanpa air susu induknya. Hari ke-18 ketika saya yakin si bayi albino berhasil hidup (mata sudah terbuka dan mampu mencerna makanan padat),, semuanya saya pertemukan dalam satu kandang. Deg-deg ser jantung saya selama merawat hamster albino ini karena sempat perutnya buncit sekali, seolah terjadi masalah pencernaan.
Hamunthil, si leucism |
Tidak ingin mengulangi kekonyolan yang sama, 5 bayi hamster yang berhasil bertahan hidup saya cek berkali-kali jenis kelaminnya. Ternyata saya hanya punya 3 betina yaitu: Hambaba, Hamleta, dan Hamunthil. Semoga saja jumlah hamster tidak lagi bertambah secara ajaib. Untuk sementara, rumah ini sudah sangat ramai dengan seekor kucing dan 10 hamster. Meski berbeda jenis, hamster dan kucing yang saya rawat bisa hidup berdampingan dengan rukun. Bahagiiiaaaaanya :)
4 comments:
kreatif sekali kasih nama hamsternya, semua berawalan "ham".. *tergelitik juga pgn tahu artinya maisng2* :D
@mbak Desy Lestari nama2 hamster biasanya diambil dari warna rambut dan karakternya :D
Hamurabi: diambil dari nama raja Babilonia yang membuat UU pertama kali
Hambulang: nama yang terispirasi kasus hambalang,,, atau juga bisa dipanjangkan menjadi hamster rambut belang
Hamora: hamster orange
Hambaba: hamster badan bulat
Hamunthil: hamster munthil (munthil=kecil) krn ukurannya paling mini
Hamburtam: hamster sembur hitam
Hamantik: hamster nan mbethik (mbethik=bandel)
Hamcola: hamster coklat
Hambuwi: hamster rambut white
Hamleta: diambil dari karya Shakespeare, Hamlet
hehehe.... lucu2..
hihihi....
Posting Komentar