Kamis, 08 Maret 2012

Keracunan Makanan

Bermula hari minggu, E-boy tidak diawasi (pergi ke rumah saudara).. entah makan apa, seberapa banyak. Saya tawarkan berbagai makanan tetapi menolak..

Hari senin kemarin, saya ajak E-boy menyelesaikan urusan perbankan dan membayar berapa tagihan bulanan. Serta mampir ke kampus sebentar. E-boy hanya makan nasi dan telur orak-arik sedikit. Siangnya mulai menolak makan, hanya mau makan ice cream. Sore sampai malam hanya makan beberapa suap nasi dan telur goreng.

Hari selasa subuh, mulai mengeluh sakit perut. Muntah air sangat banyak. Saya pikir karena masuk angin belaka. Saya masakkan tempe goreng dan tumis kangkung. Setiap makan muntah. Hampir 8 kali di hari itu. Saya sodorkan buah-buahan yang ada (pisang, buah naga merah, pear, jeruk). Semuanya sukses dikunyah kemudian dilepeh (bukan dimuntahkan). Saya cek gigi... Oooo gigi ke-20 mulai merangsek gusi. Eee.. tapi urine-nya kok kelihatan coklat keruh. Perawatan yang saya lakukan adalah pemberian oralit rasa jeruk, sedikit-sedikit tapi sering. Setiap muntah langsung menyodorkan segelas oralit. Beruntunglah saya karena E-boy adalah anak yang sangat patuh dan tidak menolak oralit. Yang bikin saya trenyuh adalah permintaan maaf dari mulutnya begitu muntahan itu keluar dari mulut dan mengotori baju+lantai. Saya bilang "gak usah minta maaf Nak, Erdi kan sakit... banyak istirahat dan makan minum aja yaa".

Hari rabu ada jadwal yang tidak bisa dibatalkan. Dibawalah anak yang sedang tidak fit ini ke kebun. Makan mulai mau *Sumringah nih emaknya* apalagi dapat suguhan donat bikinan nenek, pasti aman terjamin. Makan nasi+telor bebek rebus+udang goreng. Sukses makan setelah dibujuk-bujuk. Eh.. kok muntahnya mulai kumat dan ada diare. Setiap makan selalu mual. Mulai panik, jauh dari rumah meski di dalam tas sedia semua perlengkapan dan obat-obatan E-boy. Langsung bikin segelas oralit lagi. Air minum yang dibawa segera diganti dengan oralit jadi mau gak mau di dalam mobil hanya minum oralit saja (termasuk ayah dan bundanya). Mampir ke rumah teman untuk membeli carrier. E-boy melihat ada teman batita seumur, sakit begitu masih bertingkah, gak mau diam, gak mau diajak pulang. Akhirnya berhasil membujuk pulang setelah dikasih coklat oleh si empu rumah.. huhuhuhu.. Sampai rumah menjelang malam. E-boy tampak kuyu dan lemas. Oralit masih saya teruskan. Urine-nya tampak berubah-ubah warna. Terkadang kuning muda, terkadang coklat keruh. Sms yang masuk bikin risau aja,,, yang mengkuatirkan ginjalnya E-boy dll... Ini sih bikin irasional... *simpan hape di tempat terdalam*

Hari ini, hari kamis ketika catatan dibuat... Saya bertengger manis di sebelah E-boy yang tertidur pulas. Rencana untuk hari kamis buyar.. Ya emang kudu istirahat total kali yaaa.. Sibuk sih sibuk tapi kudu tetep inget stamina anak ada batasnya. Subuh tadi E-boy bangun langsung ke ayahnya di bawah, makan secuil donat dan telur puyuh. Saya buatkan teh hangat karena menolak makanan yang saya tawarkan (mumpung belum masak nih saya). Eh.. muntah lagi... Serem ah... Saya kupaskan pear, dimakan sedikit kemudian dilepeh... Saya suapi pisang, sedikit sekali, seujung jari mungkin. Kemudian E-boy meminta tidur di atas. Saya gendong ke atas.. dan saya sukses kena muntahan pisangnya.... Segelas oralit dibuatkan ayah,,, beruntung tidak ditolak bocah ganteng. Tetap sedikit-sedikit tapi sering. Tiba-tiba E-boy meminta makan, saya tawarkan bubur. Karena E-boy masih lengket dengan saya, akhirnya ayah yang membuatkan bubur. Saya pikir E-boy tertidur, saya berniat menggantikan ayah memasak bubur. Lha kok si bocah ganteng memanggil-manggil "bunda bobo'".. Saya tengok, posisinya sudah di tangga.. Takut muntah nih.. Saya berlari dan secepatnya menggendong, menidurkan di kasur. Beruntung E-boy makan sangat banyak, bubur buatan ayahnya sangat lembut dan tidak bikin eneg.. Isinya sayur-sayuran (sesuai yang ada di kulkas). Satu mangkuk ukuran dewasa sanggup dihabiskan E-boy yang lemas kelaparan. Suhu tubuh mulai meningkat. Saya sangat girang karena itu artinya tubuh E-boy mulai bekerja membunuh kuman-kuman jahat yang bikin sakit. Mudah-mudahan racunnya segera keluar, bakteri dan virus jahat segera tamat riwayatnya!

0 comments: