Kamis, 21 Juni 2012

Berandai-andai

Siapa bilang ibu dan anak laki-laki tidak bisa kompak? Saya bisa memahami dunianya, begitu pula sebaliknya. Ada perbedaan gender di antara kami. Bukan sesuatu yang mengerikan sebenarnya. Dulu ketika awal mula menjadi ibu, saya bingung "haduh punya bayi laki-laki, sesuatu yang tidak saya ketahui dunianya". Beruntung ya punya suami yang selalu ambil peran dalam memelihara, merawat, dan mendidik. Saat proses toilet training, saya yang tidak tahu ini menjadi tahu, dan akhirnya E-boy berhasil dengan sukses memanfaatkan kamar mandi. Cukup lama saya berpenampilan kumal, tanpa make up, sama sekali. Bedak pun hanya dipakai saat bepergian. Dengan harapan E-boy tidak mencontoh saya menggunakan make up. Ketika E-boy tidak lagi bayi, sudah bisa diajak komunikasi, sedikit demi sedikit saya kembali berhias. Pemahaman E-boy bahwa make up hanya untuk perempuan sudah dikuasai. Kata E-boy saat melihat saya dandan: "Erdi gak perlu Erdinya, Erdi kayak ayah pakai jam tangan".

Walau ada perbedaan yang cukup mendasar, saya dan anak ganteng bisa kompak loh. Bukan saja dalam hal berpenampilan tetapi juga dalam pemikiran. Kadang-kadang celetuk-an kami sama. Penilaian baik-buruk, bagus-jelek, juga kerja sama dalam melakukan pekerjaan rumah bisa seiring sejalan. Umur E-boy belum genap 3 tahun. Lagi-lagi harus bersyukur kalau semuanya berjalan baik. Komunikasi dengan E-boy selalu terjalin. Mungkin itu yang membuat kami jadi kompak, saling memahami, dan akhirnya tidak saling merepotkan. Urusan berpakaian kudu berhati-hati. Kecil-kecil begini E-boy sudah bisa jadi komentator ulung. Tidak pernah mau bundanya pakai baju necis dikit di saat dirinya pakai baju rumahan. Seperti kemarin lusa ketika kerudung yang saya beli secara online sampai di rumah. Niat hati ingin mencoba-coba di depan cermin dengan santai. Tak disangka, E-boy langsung berkata: "bagusnya... cobak! cobak! Erdi mau pakek".
Ekspresi gembira diperbolehkan mencoba kerudung bunda






Haduuh... antara gemas, sedikit terganggu, tapi melihatnya ketawa senang, saya pun ikut tertawa terbahak-bahak. Ah, seandainya nih kalau punya anak cewek.. mungkin bisa lebih kompak lagi dari ini. Bisa memakai pakaian yang senada. Memakai aksesoris yang sama dengan ukuran yang berbeda. Bahkan bisa melakukan hobi kewanitaan bersama-sama. Ini berandai-andai loh.. Kenyataan nantinya bisa jadi berbeda jauh. Foto E-boy berikutnya saat memakai kerudung membuat saya lebih tertawa lagi. Kenapa? Coba diintip sejenak di bawah ini:
begini ya bun posenya?
Fotonya kayak ibu-ibu sendang pengajian ya? Fokus kepada pak ustadz yang sedang ceramah. Itu muka masih ingin saya towel-towel dengan gemas. Sayangnya si bocah sudah tidur pulas malam ini, ditemani beberapa mobil dengan posisi terbalik, yang dari pengakuannya "mobilnya dibobokan". Yaa... yaa.. yaa.. ayah-bunda sekarang masih di depan kompie dulu ya Nak,,, semoga bermimpi indah...

0 comments: